gurindam 20 bait dan maknanya
B. Indonesia
StylianRose
Pertanyaan
gurindam 20 bait dan maknanya
1 Jawaban
-
1. Jawaban HendiPrg
PASAL I#
Barang Siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
=> Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma'rifat
=> 4 zat yang menjadikan manusia mula-mula adalah syariat, tarikat, hakikat dan ma'rifat. jika tahu tentang itu, maka dia juga akan mengenal tuhannya.
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
=> orang yang bertaqwa kepada Allah, akan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
=> orang yang mengenal dirinya sendiri, maka ia mengenal Tuhan dan kekuasaanNya
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang terpedaya
=> orang yang mengetahui kebahagiaan di dunia, pasti mengerti bahwa itu hanya tipu daya
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia melarat
=> orang yang mengerti akan kehidupan akhirat, ia tau bahwa kehidupan di dunia hanya sementara dan fana dibandingkan kehidupan di akhirat
PASAL 2#
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
=> orang yang taat kepada Allah, pasti takut dengan larangan Allah dan menjalankan perintahNya
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
=> orang yang tidak sembahyang, maka hidupnya pasti runtuh
Barang siapa meninggalkan puasa
tidaklah mendapat dua temasya.
=> orang yang meninggalkan puasa, hidupnya pun sia-sia dan Allah tidak akan menjaganya di dunia maupun akhirat
Barang siapa meninggalkan zakat
tiadalah hartanya beroleh berkat.
=> orang yang tidak berzakat, hartanya tidak bermanfaat
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.
=> orang yang mampu pergi haji namun tidak menjalankannya, maka ia telah ingkar janji dengan agamanya sendiri (Islam)
PASAL 3#
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
=> orang yang tidak menjaga hawa nafsu, akan rugi
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
=> jaga telinga untuk mendengar pembicaraan yang baik saja, jangan hiraukan pembicaraan yang tidak penting dan jahat
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
=> menjaga setiap ucapan agar memperoleh kebaikan
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
=> berhati-hati dalam berbuat sesuatu
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senonoh.
=> sesuatu yang berlebihan, akhirnya pasti buruk
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
=> jika ingin mencapai sesuatu jangan setengah-setengah
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.
=> hati-hati dalam melangkah atau mengambil suatu keputusan.
PASAL 4#
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalai zalim segala anggota pun roboh
=> hati yang jahat dapat membawa kesengsaraan
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah
=> Rasa iri dan dengki akan mendapat penderitaan
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir
=> berpikir dahulu dalam berbuat, agat tidak melakukan perbuatan yang salah.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala
=> orang yang melakukan sesuatu dengan emosi, tidak akan bisa berpikir dengan baik
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong
=> orang yang berbohong akan menerima akibat dari kebohongannya
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka
=> orang yang tidak menyadari aibnya sendiri adalah orang yang celaka
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
=> sifat buruk janganlah dipelihara, hendaknya dirubah
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
=> orang yang memiliki kuasa janganlah berlaku sewenang-wenang
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
=> orang yang berkata tidak baik, akan mendapat predikat yang buruk
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
=> mengetahui kesalahan diri sendiri dari penilaian orang lain
PASAL 5#
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.
=> orang yang baik bisa dilihat dari etikanya
Jika hendak mengenal orang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia
=> orang yang berbahagia, tidak menyia-nyiakan apapun
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
=> orang yang mulia itu, apabila ia berkelakuan baik
Jika hendak mengenal orang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
=> orang yang berilmu adalah orang yang tidak putus asa dan selalu berusaha mencari ilmu
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal
=> orang yang berakal, akan mengumpulkan bekal/pahala untuk di akhirat
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
=> orang yang baik dilihat dari cara ia berinteraksi dengan orang lain.