Barang siapa tinggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang Apa simpulan isi gurindam di atas? Jawab ya
Pertanyaan
Seperti rumah tiada bertiang
Apa simpulan isi gurindam di atas?
Jawab ya
1 Jawaban
-
1. Jawaban josuasonakmalel
'Barang siapa meninggalkan sembahyang seperti rumah tiada bertiang' merupakan salah satu kalimat dengan makna kiasan. Hal ini dapat kita pastikan karena kalimat ini tidak memberikan makna yang sebenarnya. Kalimat ini hanya membandingkan 2 subyek yaitu 'orang yang meninggalkan sembahyang' dengan 'rumah tiada bertiang'. Pembandingan ini dilakukan karena si penulis yakin bahwa kedua subyek ini memiliki setidaknya satu hal yang sama. Kesamaan inilah yang harus kita cari agar dapat menemukan makna yang sebenarnya dari kalimat tersebut.
Kesamaan tersebut dapat kita cari dari frasa 'rumah tiada bertiang' karena sang penulis menginginkan kita untuk mempelajari hal-hal yang dapat saja terjadi pada rumah yang tidak bertiang untuk menemukan dampak orang yang meninggalkan sembahyang.
Baiklah, sekarang mari kita analisis artinya. Pada dasarnya, tidak ada rumah yang tidak bertiang. Tiang dapat diartikan sebagai penyokong rumah agar tegak berdiri. Dengan kata lain, sang penulis ingin menekankan bahwa pada dasarnya, tidak ada rumah yang terbangun tanpa tiang. Sang penulis ingin membandingkan ini dengan frasa 'barangsiapa meninggalkan sembahyang'.
Dengan demikian, maksud yang sebenarnya yang ingin disampaikan sang penulis adalah sembahyang merupakan bagian dari hidup manusia. Manusia tidak mungkin ada tanpa sembahyang atau memberikan pujian kepada Sang Ilahi. Manusia yang meninggalkan sembahyang sama halnya dengan manusia yang lupa dengan asal-usulnya sendiri dan hidupnya bagaikan tidak disangga/sangat rapuh
Contoh lain tentang makna kiasan dapat kamu pelajari pada halaman berikut:
brainly.co.id/tugas/9371737
Simpulan:
Kalimat 'barang siapa meninggalkan sembahyang seperti rumah tiada bertiang' memiliki makna sembahyang merupakan bagian dari hidup manusia. Manusia tidak mungkin ada tanpa sembahyang atau memberikan pujian kepada Sang Ilahi. Manusia yang meninggalkan sembahyang sama halnya dengan manusia yang lupa dengan asal-usulnya sendiri.
Kelas: IX
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Kata kunci: kiasan