B. Arab

Pertanyaan

sejarah nabi hijrah ke thoif
tolong hari ini juga pliss di bantu ringkas saja ya

2 Jawaban

  • Sepeninggal Abu Thalib dan Siti Khadijah, puncak dari sikap permusuhan kaum Quraisy semakin keras. Dalam kondisi ini timbul keinginan dari Nabi Muhammad Saw. untuk berlindung ke Thaif negeri yang terkenal berhawa sejuk dan keramahan penduduknya terhadap tamu yang datang. Dengan harapan masyarakat Thaif berkenan mendengar dakwah Islam. Perjalanan ke Thaif ini sebenarnya tidaklah mudah, mengingat sulitnya medan yang dilalui disebabkan gunung-gunung yang tinggi yang mengelilinginya. Akhirnya, Beliau sampai di Thaif bersama Zaid bin Tsabit. Akan tetapi, setiap kesulitan itu menjadi mudah bila berada di jalan Allah. Selama sepuluh hari tinggal di Thaif Nabi menyampaikan seruan tauhid meskipun ada yang mau menerima dakwah Islam, akan tetapi penduduk Thaif justru banyak yang menolak beliau dengan penolakan yang lebih buruk.



    Mereka menyuruh anak-anak kecil untuk melempari beliau dengan batu, sehingga kedua tumit beliau berdarah. Akhirnya, beliau kembali melalui jalan semula menuju Mekkah dalam keadaan sedih dan susah. Lalu Jibril bersama malaikat gunung menghampirinya. Jibril memanggil beliau dan berkata: “Sesungguhnya Allah telah mengutus kepadamu malaikat gunung untuk kamu suruh sesuai keinginanmu”. Setelah itu malaikat gunung berkata: “Hai Muhammad, jika kamu mau, aku akan meruntuhkan kedua benda keras ini (maksudnya, dua gunung yang mengelilingi Mekkah) di atas mereka”. Nabi menjawab: “Justru saya mengharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan mereka, orang yang mau menyembah Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya”.

    Di antara beberapa debat yang dilancarkan kaum musyrikin terhadap Rasulullah adalah mereka menuntut beberapa mukjizat tertentu darinya dengan tujuan menundukkan beliau, dan hal ini terjadi berulang kali. Pernah suatu kali, mereka meminta agar beliau dapat membelah bulan menjadi dua, lalu beliau memohon kepada Allah, untuk kemudian memperlihatkan kepada mereka. Kaum Quraisy menyaksikan mukjizat ini untuk waktu yang lama, tapi mereka tetap saja tidak beriman. Bahkan, mereka mengatakan: “Muhammad telah bermain sihir di hadapan kami”. Lalu seseorang berkata: “Kalaupun toh Muhammad mampu menyihir kalian, namun ia tidak akan mampu menyihir semua orang. Oleh karena itu, mari kita tunggu orang-orang yang sedang bepergian”. Tak lama kemudian, orangorang yang sedang bepergian itu datang dan kaum Quraisy menanyai mereka. Lalu mereka pun menjawab: “Benar kami telah melihatnya”. Namun demikian kaum Quraisy tetap saja pada kekafiran mereka. Peristiwa terbelahnya bulan ini, seakan-akan sebagai pembuka bagi sesuatu yang lebih besar darinya, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj.
  • ini menurut sejarah dari bukuku saja yaa
    Setelah Agama islam telah merajalela di daerah mekkah, Nabi S.A.W pun ingin melanjutkan dakwahnya ke daerah lain, Ia pun berencana untuk berdakwah ke daerah Thoif, Beliau mengajak salah satu sahabatnya yaitu, Zaid bin Harith untuk pergi ke Thoif, Setelah dampai ke daerah Thoif,Beliau menawarkan kepada para pembesar Thoif untuk menjadi pelindung Islam. Beliau datang dengan harapan yang sangat besar, Tetapi tanggapan mereka sangat kasar & pedas. Bahkan mereka memerintahkan anak-anak kecil & orang-orang untuk mengikuti Nabi, seraya melemparkan batu untuk mengusir Beliau, ia pun dilindungi oleh Zaid bin Harith, tetapi Zaid pun terkena lemparan batu sehingga badannya terluka, sama dengan Nabi S.A.W, ketika itu kedua kaki Nabi SAW & ia lun oergi ke suatu pohon untuk berteduh & mengadukan kelemahan dirinya kepada Allah S.W.T. Saat Nabi kembali, Beliau melihat Malaikat Jibril berada di atas langit & berkata kepadanya:
    "Sesungguhnya Allag telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan jawaban mereka atasmu. Allah telah mengutus malaikat pemelihara gunung-gunung untuk tunduk pada perintahmu apapun yang engkau kehendaki pada mereka."
    Malaikat Gunung juga menawarkan, "Hai Muhammad jika engkau ingin, akan aku timpakan 2 gunung kepada mereka."
    Namun Nabi menjawab yang artinya
    "Yang aku inginkan hanyalah agar Allah SWT mengeluarkan dari sulbi-sulbi mereka hamba-hamba yang beribadah kepada Allah saja, dan tidak menyekutukN-Nya dengan apapun." (H.R Bukhari-Muslim)
    itu saja dariku kalau mau diringkas lagi gapapa kok....

Pertanyaan Lainnya