Kemukakan berita yang disampaikan Sutan Syahrir kepada Moh. Hatta setelah mendengar berita kekalahan Jepang dari siaran radio luar negeri!
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban diahviolin
Kelas: XII
Mata pelajaran: Sejarah
Materi: Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaKata Kunci: Sutan Syahrir, Mohammad Hatta
Jawaban pendek:
Berita yang disampaikan Sutan Syahrir kepada Mohammad Hatta setelah mendengar berita kekalahan Jepang dari siaran radio luar negeri adalah bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu.
Sehingga, Sutan Syahrir mendesak agar Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaanya agar kemerdekaan Indonesia tidak dianggap sebagai hadiah dari Jepang, dan untuk menangkal kemungkinan kembalinya kekuasaan Belanda dengan membonceng Sekutu.
Jawaban panjang:
Setelah serangkaian kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II (terutama di Okinawa, dan serangan Uni Sovyet di Manchuria) yang diikuti oleh pemboman Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945, pemerintahan Jepang melihat bahwa mereka tidak bisa lagi menghindari kekalahan dari pasukan Sekutu.
Akhirnya, pada tanggal 15 Agustus 1945, kaisar Hirohito membacakan pernyataan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat. Pidato kasiar Hirohito ini dikenal dengan pidato Gyokuon-Hoso.
Berita menyerahnya Jepang ini disensor oleh radio dan kantor berita Jepang di Indonesia, namun, radio-radio negara Sekutu masih dapat didengarkan, dan berita ini akhirnya sampai ke para pejuang kemerdekaan. Sutan Syahrir, yang mendengar berita ini mengambil kesimpulan bahwa Indonesia harus memproklamasikan kemerdekaanya segera.
Menurut rencana, proklamasi akan dilakukan pada tanggal 24 September 1945, sesuai dengan keputusan Panitya Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh Jepang.
Namun, Sutan Sjahrir berpendapat bahwa proklamasi harus dilakukan segera, agar tidak dianggap hadiah dari Jepang, karena PPKI adalah badan bentukan Jepang.
Selain itu, ancaman kembalinya Belanda ke Indonesia juga dirasakan. Belanda juga merupakan negara Sekutu dan bersahabat dengan Inggris dan Amerika Serikat. Dikhawatirkan, pasukan Belanda dapat kembali lagi ke Indonesia dengan mebonceng pasukan Sekutu lainnya yang melucuti pasukan Jepang yang menyerah.
Kekhawatiran Sutan Syahrir ini akhirnya terbukti dengan kembalinya Belanda sebagai NICA (Netherland Indies Colonial Administration) ke Indonesia yang membonceng kapal inggris.