Buat 2 contoh kalimat pengacuan
B. Indonesia
intxnialaksmi
Pertanyaan
Buat 2 contoh kalimat pengacuan
1 Jawaban
-
1. Jawaban oliviakhosuma
Anna dan kawannya kelihatan sibuk sekali. Mereka sedang bersiap akan pergi, tetapi ada sesuatu yang hilang. Anna dan kawannya pun sibuk membalik-balik tumpukan kertas di atas meja, tetapi di situ tidak ditemukan apa-apa. Karena sedih dan kesal mencari, akhirnya tangisnya pun lepas tak terbendung. Ia pun menangis sepuas-puasnya. Acuan -nya pada tangisnya atau ia pada ia pun menangis ternyata tidak jelas. Pada kalimat sebelumnya tidak ada pernyataan mengenai siapa yang kesal. Padahal, pelaku perbuatan pada waktu itu ada dua orang, yaitu Anna dan kawannya. Pada contoh berikut ini pun ternyata acuan ia {contoh (2a)} dan -nya {contoh (2b)} tidak jelas. (2a) Edi dan ayahnya pergi ke pasar karena ia ingin membeli mata kail. (2b) Dono dan Anna pergi membeli sepatu, tetapi sayang sekali uangnya tidak cukup. Berbeda halnya dengan contoh wacana berikut ini. (3) Lia duduk termenung, wajahnya sayu dan matanya basah. Hatinya benar-benar sedih ketika ia mengenang kembali tingkah laku suaminya yang keterlaluan. Pada wacana itu hanya ada Lia sebagai pelaku perbuatan. Tentu saja kata ganti -nya pada wajahnya, matanya, hatinya, dan suaminya mengacu pada wajah, mata, hati, dan suami Lia. Kata ganti -nya ternyata tidak hanya mengacu kepada orang ketiga tunggal, tetapi dapat juga mengacu kepada orang ketiga jamak ataupun pada benda (bukan orang). Perhatikan contoh berikut. (4a) Nurlina sudah lama menikah dengan Idris. Mereka dikaruniai Tuhan dua orang anak perempuan yang cerdas dan rajin. Segala kebutuhan anaknya selalu mereka upayakan untuk mempertimbangkan
kegunaannya. (4b) Saya membeli sebuah buku cerita, tetapi sayang sekali saya belum sempat membacanya. Tampak bahwa -nya pada anaknya mengacu kepada Nurlina dan Idris, yang tergolong orang ketiga jamak atau mereka. Dalam hal seperti pada contoh (4a) itu, dapat pula digunakan anak mereka. Kata ganti -nya pada membacanya berfungsi sebagai objek bagi verba membaca dan mengacu pada sebuah buku cerita, yang terdapat pada induk kalimat. Kata nomina sebuah buku cerita termasuk kata nomina bukan orang (insan), tetapi dapat diacu dengan -nya. Semua contoh pemakaian -nya pada kalimat (4) mengacu pada kata benda yang terletak di sebelah kirinya, yaitu Nurlena dan Idris (pada 4a) dan sebuah buku cerita (pada 4b). Pengacuan semacam itu disebut pengacuan anaforis. Ada pula -nya yang mengacu pada kata benda yang ada di sebelah kanannya. Perhatikan contoh berikut. (5) Dengan gayanya yang khas, semangatnya berkobar-kobar, pemimpin karismatis itu berpidato berapi-api, menggelegar mengguncang dunia.