Buatlah tabel perbedaan dan persamaan manusia purba di indonesia,di afrika,di asia,dan di eropa
Sejarah
anindya116aw
Pertanyaan
Buatlah tabel perbedaan dan persamaan manusia purba di indonesia,di afrika,di asia,dan di eropa
1 Jawaban
-
1. Jawaban syahrul488
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Menurut hasil penelitian dan juga beberapa penemuan yang dilakukan oleh para ahli, Indonesia pernah mengalami masa pra sejarah tersebut. Penelitian manusia purba di Indonesia dimulai oleh Eugene Dubois pada tahun 1981. Berikut adalah jenis-jenis manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia, yaitu :
1. Pithecantropus
Manusia purba jenis Pithecantropus merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecantropus ini juga sering disebut dnegan manusia kera, karena ciri wajahnya yang mirip dengan kera. Fosil manusia purba ini diperkirakan berumur 30.000 sampai 2 juta tahun.
PITHECANTROPUS
Ciri-ciri dari manusia purba jenis Pithecantropus adalah sebagai berikut :
Berbadan tegapTinggi tubuh sekitar 165-180 cmMemiliki tonjolan kening yang tebal pada pelipis, hidung yang lebar, dan tidak memiliki daguRahang dan otot mulutnya tidak sekuat MegantropusMengkonsumsi tumbuhan dan hewan
Terdapat beberapa jenis Pithecantropus yang ditemukan di Indonesia. Pembagian Pithecantropus ini berdasarkan tempat penemuan mereka. Adapun jenis Pithecantropus di Indonesia adalah :
a) Pithecantropus Erectus
Jenis manusia Pithecantropus Erectus ini ditemukan di daerah Trinil, di tepi sungai Bengawan Solo oleh Eugene Dubois pda tahun 1890. Selain itu, fosil ini juga ditemukan di jetis, Mojokerto, di lebah sungai Brantas. Manusia ini juga sering disebut dengan manusia kera yang berjalan tegap. Fosil-fosil yang ditemukan pada saat itu adalah tulang rahang, tengkorak bagian atas, geraham, dan tulang kaki. Menurut penelitian, volume otak Pithecantropus Erectus lebih besar daripada kera, dan lebih kecil daripada manusia modern sekarang.
b) Pithecantropus Mojokertensis
Sesuai dengan namanya, fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Mojokerto oleh ilmuwan bernama Van Koenigswald pada tahun 1936. Fosil yang ditemukan olehnya yaitu tengkorak.
c) Pithecantropus Soloensis
Manusia purba Pithecantropus Soloensis ini ditemukan di daerah Ngandong dan Sangiran, di tepi Sungai Bengawan Solo pada tahun 1931-1933 oleh Van Koenigswald dan Openorth.
2. Megantropus Paleojavanicus
Manusia jenis Megantropus ini ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1936-1941 di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Disebut paleojavanicus karena manusia purba jenis ini berbadan tegap dan besar, atau sering disebut juga dengan manusia raksasa dari jawa Kuno.
MEGANTROPUS PALEOJAVANICUS
Fosil yang ditemukan oleh van Koenigswald terkait manusia Megantropus adalah rahang bawah, beberapa bagian tengkorak, dan gigi geraham. Menurut penelitian dari struktur giginya, manusia jenis ini hanya memakan tumbuh-tumbuhan saja. Perkiraan usia manusia Megantropus adalah sekitar 1-2 juta tahun yang lalu.
Van Koenigswald menganggap bahwasanya fosil Megantropus lebih tua daripada fosil Pithecantropus. Di tempat ditemukannya fosil ini, sekarang telah dibangun museum Purbakala. Ciri-ciri dari Megantropus Paleojavanicus yaitu :
Terdapat tonjolan di bagian belakang kepalaMemiliki tulang pipi yang tebalTerdapat tonjolan di kening yang terlihat jelasTidak memiliki dagu dan memiliki rahang dan otot kunyah yang lebih besar.Memakan tumbuh-tumbuhanMemiliki volume otak yang lebih kecil dari kera, dan lebih besar dari manusia modern
3. Homo
Fosil manusia purba jenis homo merupakan fosil yang ditemukan paling muda diantara fosil manusia purba yang lain. Terdapat 2 klasifikasi manusia puba jenis Homo, yaitu Homo Erectus yang berarti “manusia yang berjalan tegak”, dan Homo Sapiens yang berarti “manusia cerdas”, homo sapiens inilah yang disebut-sebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari Yunan.
Fosil ini ditemukan sekitar tahun 1931-1934 dan memiliki perkiraan usia sekitar 25.000 sampai 40.000 tahun. Terdapat beberapa jenis manusia purba Homo, yaitu :
HOMO SAPIENS
a) Homo Soloensis
Homo soloensis ditemukan di lembah Bengawan Solo oleh Van Koenigswald dan Weidenrich pada rentang waktu sekitar 1931-1934. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak. Berdasarkan penelitian, manusia Homo Soloensis memiliki volume otak yang lebih besar dari golongan manusia kera (Pithecantropus). Fosil yang ditemukan mirip dengan penduduk asli Australia.
b) Homo Wajakensis
Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Wajak, Tulungagung pa