pengarupernyataan benr yang berkaitan dengan kehidupan sosbud di malaka
IPS
montanaraul9434
Pertanyaan
pengarupernyataan benr yang berkaitan dengan kehidupan sosbud di malaka
2 Jawaban
-
1. Jawaban Elisabethnopekkk
Saya akan menjawab dengan dua tipe jawaban:
Jawaban pendek:
Pada masa kesultanan Malaka, kota ini adalah kota pelabuhan besar dengan penduduk yang majemuk dan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, serta pusat penyebaran agama dan budaya Islam dan bahasa Melayu.
Jawaban panjang:
Malaka adalah kota pelabuhan dan kesultanan di semenanjung Malaysia yang berdiri di abad ke 14 hingga 16 Masehi. Malaka didirikan oleh Parameswara, salah seorang pangeran Melayu yang lari dari Singapura ketika kerajaan Singapura ditaklukan Majapahit.
Malaka menjadi pelabuhan besar di jamannya, sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dari Maluku dan milayah lain Nusantara. Perdagangan semakin ramai setelah kunjungan Laksamana Cheng Ho dari China. Banuaknya oedagang Arab, India dan China yang pada waktu itu kebanyakan adalah muslim membuat Islam berkembang Malaka dan kemudian raja Malaka masuk Islam.
Penduduk kota Malaka pada masa kesultanan sangat majemuk dan terdiri atas berbagai suku bangsa.
Suku terbesar adalah orang Melayu, karena pendiri Malaka, Parameswara adalah pangeran Melayu dari Singapura. Orang Melayu bekerja sebagai nelayan, pedagang dan petani serta tentara.
Orang Asli yang merupakan penduduk asli Malaka tinggal di hutan dan hunung sekitar Malaka. Mereka mengumpulkan dan menjual berbagai hasil hutan yang berharga.
Orang Jawa juga ada di Malaka. Mereka umumnya berdagang beras yang didatangkan dari tanah Jawa.
Orang India dan China umumnya adalah pedagang dari negaranya masing-masing. Orang China bertambah banyak setelah suksesnya kunjungan Laksamana Cheng Ho ke Malaka.
Orang Arab selain sebagai pedagang juga menjadi guru agama Islam setelah Islam menyebar di Malaka.
Orang Laut adalah suku Melayu yang berasal dari selat Malaka. Mereka bertindak sebagai tentara laut dan penjaga selat Malaka serta sebagai penunjuk jalan bagi kapal pedagang di selat itu.
Dalam kesehariannya, rakyat Malaka diatur Undang Undang Malaka, semwmtara perdagangan dan kelautan diatur dengan Undang Undang Laut Malaka.
Sebagai pelabuhan terbesar di Asia Tenggara saat itu, Malaka menjadi pusat penyebaran Islam. Budaya Melayu di Malaka mulai dipengarui oleh Islam, ini ditunjukkan dengan penggunaan gelar sultan dan nama Islam oleh penguasa Malaka, yang sebelumnya menggunakan gelar raja dan nama berbagasa Sansekerta.
Dari Malaka penyebaran Islam beelanjut ke seliruh Nusantara. Dua dari Wali Songo yaitu Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga dipercaya pernah belajar di Malaka.
Karena pentingnya kesultanan ini dalam perdagangan, bahasa Melayu menjadi bahasa perantara atau lingua franca perdagangan di seluruh Nusantara. Bahasa Melayu juga berkembang karena munculnya karya-karya dalam bahasa Melayu seperti Hikayat Amir Hamzah. -
2. Jawaban restiawan3
bercocok tanam dan petani