Biologi

Pertanyaan

patung dari papua banyak dikagumi karena keunikannya bentuknya yang

2 Jawaban

  • Unok dan khas... Itu jawabannya semoga bermanfaat
  • Papua terkenal alamnya yang indah. Danau Sentani, Gunung Jayawijaya yang bersalju, sungai-sungai besar, flora, fauna dengan burung Cendrawasihnya, semua sangat menarik untuk dikaji dan dinikmati. Bukan itu saja, masyarakatnya yang masih asli dan polos itu ternyata daya kreativitasnya tinggi. Ini terbukti dari cara dan hasil mereka dalam menanggapi, menghayati dan meramu alam lingkungan dalam imajinasi kemudian menuangkannya dalam karya seni pahat. Hasilnya sunguh mengagumkan dan mampu memperkaya khazanah seni dan budaya bangsa kita.

    DENGAN ALAT SEDERHANA MEREKA MENGHASILKAN KARYA BESAR, RUMIT DAN ESTETIS

    Yang dimaksud dengan seni pahat Papua di sini adalah seni pahat karya masyarakat asli Papua yang tumbuh dan berkembang turun-temurun secara tradisional sejak masa Prasejarah dalam kelompok-kelompok suku bangsa yang pada umumnya masih terpencil dari komunikasi dengan dunia luar, sehingga pengaruh asing masih sangat sedikit. Baik konsepsi, bentuk maupun fungsinya pada umumnya berkaitan erat dengan kepercayaan yang berkembang bersamaan dengan tradisi prehistoris (megalitik) yang banyak persamaannya dengan masyarakat terasing lainnya di dunia. Dengan demikian dikelompokkan dalam kategori seni primitif dan yang justru mengandung banyak ciri-ciri universal.

    Yang sangat menonjol (sekarang) adalah seni pahat suku Asmat, sedangkan suku-suku lain juga memiliki karya-karya seni pahat dengan ciri-ciri yang berbeda dalam citra perwujudannya, Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman.

    Persamaan yang men-dasari adalah kegunaannya sebagai sarana untuk expresi maupun media kepercayaan mereka atas adanya kekuatan serta makhluk-makhluk super-natural yang setiap hari mempengaruhi lingkar kehidupan mereka, terutama roh nenek moyang. Fungsi lainnya, seperti sarana pemenuhan akan kebutuhan rasa keindahan justru mendorong seniman untuk bervariasi dalam karya-karyanya.

    Dengan latar belakang yang demikian maka hasil-hasilnya yang utama adalah patung-patung nenek moyang  dalam berbagai bentuk dan fungsi, fauna dan flora yang erat hubungannya dengan kepercayaan, baru menyusul benda-benda pakai dan hiasan-hiasan. Bentuknya ada yang tiga dimensi ada yang dua dimensi. Bila karya yang religius itu terputus dari fungsi pada masyarakatnya tinggallah nilai estetika yang sekular dan dianggap sebagai seni murni.

    Konsep Bentuk

    Bentuk mengikuti bahan

    Seni pahat Papua kebanyakan menggunakan bahan kayu, meskipun tidak tertutup kemungkinan penggunaan bahan lain seperti batu. Bahan kayu sering lebih banyak tersedia di hutan dan dapat dipilih jenis yang lebih sesuai dengan keperluan. Untuk menuangkan bentuk-bentuk yang dikehendaki oleh sang seniman, kadang-kadang didapat kayu yang sudah menyerupai keinginan tersebut. Hal ini lebih memudahkan kerja seniman itu dan karena banyak kita dapatkan bentuk-bentuk karya seni pahat yang menyerupai pohon (berdiri atau rebah), pohon bercabang, tonggak dan lain-lain.

    Bentuk mengikuti tuntutan teknis

    Peralatan yang digunakan masih sederhana. Pahat maupun pemangkas terbuat dari batu atau tulang yang dibuat tajam. Untuk ukiran yang rumit digunakan alat dari gigi atau duri binatang dan belakangan dengan paku yang ujungnya dipipihkan. Untuk penghalus bidang digunakan penggosok dari kulit binatang. Justru dengan alat sederhana dan menghasilkan karya yang besar, kadang-kadang rumit serta estetis itu menunjukkan adanya kemampuan teknis.

    Karena keterbatasan peralatan maka umumnya pahatan Asmat bergaya kasar, spontan, tidak dihaluskan, bahannya kebanyakan kayu yang tidak keras. Kekasaran yang disebabkan keterbatasan alat itu justru merupakan ciri khas, seperti disengaja demikian.

    Patung-patung Asmat tampak lebih expresif, dinamis, tegang dan berdaya.

    Masa Depan Seni Pahat Papua


Pertanyaan Lainnya